Puluhan Ton Ikan di Danau Maninjau Mati Mendadak
Perikananku ID - Dikutip dari CNN Indonesia, Puluhan ton ikan di kawasan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengalami mati massal.
Total ikan yang mati di kawasan danau tersebut diperkirakan mencapai 63 ton. Berdasarkan info yang dihimpun Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto ikan-ikan tersebut diketahui mengalami mati massal terhitung mulai Rabu (5/2/2020).
"Udara di sekitar lokasi danau Maninjau sudah tercemar oleh bangkai ikan yang mengeluarkan bau tidak sedap," ujar Ermanto.
Hari ini (7/2/2010) ada sekitar 10 ton bangkai ikan nila yang mati dan mengapung di kawasan danau Maninjau yang sudah berhasil diangkut.
Guna mengeluarkan bangkai ikan dari danau, seluruh lapisan masyarakat mengadakan gotong royong. Bangkai-bangkai ikan tersebut dimasukkan ke dalam goni untuk kemudian dievakuasi.
"Bangkai ikan dari berbagai ukuran tersebut dimasukkan ke lubang yang sudah disediakan, kemudian ditimbun," lanjut Ermanto.
Dugaan sementara penyebab kematian massal ikan-ikan itu akibat adanya angin kencang yang melanda wilayah tersebut semenjak Minggu (2/2/2020). Kuat dugaan angin kencang tersebut menyebabkan oksigen berkurang pada dasar perairan danau vulkanik tersebut, yang disebabkan oleh upwelling atau penaikan sedimen di dasar perairan.
Akibat kondisi ini, ikan-ikan mengalami pusing dan naik ke permukaan danau untuk mencari asupan oksigen.
"Beberapa jam setelah mengalami pusing, ikan mati kemudian mengapung. Kejadian ikan mati di Danau Maninjau mulai terjadi pada Rabu (5/2/2020)," tutup Ermanto.
Sementara kerugian dari kematian massal ikan di Danau Maninjau ditaksir mencapa lebih dari 1,5 Milliar
Total ikan yang mati di kawasan danau tersebut diperkirakan mencapai 63 ton. Berdasarkan info yang dihimpun Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto ikan-ikan tersebut diketahui mengalami mati massal terhitung mulai Rabu (5/2/2020).
"Udara di sekitar lokasi danau Maninjau sudah tercemar oleh bangkai ikan yang mengeluarkan bau tidak sedap," ujar Ermanto.
Hari ini (7/2/2010) ada sekitar 10 ton bangkai ikan nila yang mati dan mengapung di kawasan danau Maninjau yang sudah berhasil diangkut.
Guna mengeluarkan bangkai ikan dari danau, seluruh lapisan masyarakat mengadakan gotong royong. Bangkai-bangkai ikan tersebut dimasukkan ke dalam goni untuk kemudian dievakuasi.
"Bangkai ikan dari berbagai ukuran tersebut dimasukkan ke lubang yang sudah disediakan, kemudian ditimbun," lanjut Ermanto.
Dugaan sementara penyebab kematian massal ikan-ikan itu akibat adanya angin kencang yang melanda wilayah tersebut semenjak Minggu (2/2/2020). Kuat dugaan angin kencang tersebut menyebabkan oksigen berkurang pada dasar perairan danau vulkanik tersebut, yang disebabkan oleh upwelling atau penaikan sedimen di dasar perairan.
Akibat kondisi ini, ikan-ikan mengalami pusing dan naik ke permukaan danau untuk mencari asupan oksigen.
"Beberapa jam setelah mengalami pusing, ikan mati kemudian mengapung. Kejadian ikan mati di Danau Maninjau mulai terjadi pada Rabu (5/2/2020)," tutup Ermanto.
Sementara kerugian dari kematian massal ikan di Danau Maninjau ditaksir mencapa lebih dari 1,5 Milliar
As reported by Stanford Medical, It's in fact the SINGLE reason women in this country live 10 years more and weigh on average 19 kilos lighter than we do.
ReplyDelete(Just so you know, it has absolutely NOTHING to do with genetics or some secret exercise and absolutely EVERYTHING related to "how" they are eating.)
P.S, What I said is "HOW", not "WHAT"...
CLICK this link to reveal if this quick quiz can help you unlock your real weight loss potential