Morfologi dan Klasifikasi Ikan Baung Lengkap

Perikananku ID - Hallo sobat Perikanan Indoneaia pada artikel kali ini kita ankan membahas artikel perikanan tentang Morfologi dan Klasifikasi Ikan Baung lengkap dengan habitat dan penyebaran ikan baunh, jenis makanan ikan baung, serta cara berkembang biak ikan baung. Ikan baung adalah salah satu jenis ikan air tawar yang tergolong jenis ikan ekonomis penting dan di sukai masyarakat. Di pulau sumatera ikan baung menjadi salah satu makanan khas sumatera yaitu salah satunya di olah menjadi pindang baung seperti di lampung.
Morfologi dan Klasifikasi Ikan Baung Lengkap
Bentuk ikan baung menyerupai ikan lele, ikan patin maupun ikan manyung karena memang tergolong dalam jenis catfish. Ikan baung merupakan ikan yang termasuk dalam genus Hemibagrus, famili Bagridae, dan masih sekerabat dengan lele, yaitu ordo Siluriformes.

Baung memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan lele. Ikan ini memiliki kepala yang memipih agak mendatar dengan tulang tengkorak di atas kepala yang tidak tertutup oleh kulit. Baung bertubuh licin dan tidak memiliki sisik pada tubuhnya.

Selain itu, ikan baung memiliki tiga duri yang berbisa (patil) Patil tersebut terletak pada sepasang sirip dadanya dan sebuah lagi ada di awal sirip punggungnya.

Kalsifikasi Ikan Baung (Hemibagrus nemurus)
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Famili : Bagridae
Genus : Hemibagrus
Spesies : Hemibagrus nemurus

Habitat Ikan Baung
Secara umum, ikan baung dinyatakan sebagai ikan yang hidup di air tawar atau di perairan umum, seperti di sungai, danau, situ, waduk, dan di rawa. Ikan baung hidup dari perairan di muara sungai sampai ke bagian hulu.

Tempat yang paling disukai oleh ikan baung adalah perairan yang tenang, bukan di tempat yang airnya deras. Ikan baung dapat tumbuh dan berkembang di perairan tropis. Ia dapat hidup pada ketinggian sampai 1.000 m di atas permukaan laut, dengan suhu antara 24°-29°C dan derajat keasaman antara 6,5-8 pH.

Daya adaptasi ikan baung tergolong rendah karena ikan baung kurang dapat bertahan terhadap perubahan lingkungan dan serangan penyakit, terlebih lagi bagi ikan baung yang berada pada tahap benih
Ikan baung juga dapat ditemukan di sungai-sungai yang ada di Indonesia, tentunya di sungai yang berarus pelan. Selain di Indonesia, ikan baung juga dapat ditemukan di beberapa negara Benua Asia, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ikan baung juga dapat ditemukan di Benua Afrika.

Jenis Makanan Ikan Baung
Dilihat dari kebiasaan makanannya, ikan baung termasuk ke dalam golongan ikan karnivora, yaitu hewan yang memakan hewan. Hewan yang dimakan ikan baung adalah jenis hewan-hewan kecil, seperti ikan kecil, udang kecil, remis, insekta, dan molusca.

Meskipun ikan baung termasuk ke dalam jenis karnivora, namun pada saat larva, ia bersifat omnivora, yakni memakan segala jenis makanan, baik hewan maupun tumbuhan. Pada awalnya, larva ikan baung memakan plankton nabati (fitoplankton). Dengan demikian, jenis makanan yang dimakan oleh ikan baung akan berubah sesuai dengan usianya.

Kebiasaan makan ikan baung disesuaikan pula dengan umurnya. Larva ikan baung biasanya mencari makan dengan memangsa hewan-hewan kecil yang hidup di permukaan sedimen atau yang melayang-layang di air. Setelah dewasa, ikan baung akan mencari makan di dasar perairan. Ikan baung termasuk ke dalam ikan yang pasif dalam mencari makan, artinya ikan baung lebih suka menunggu mangsanya datang daripada harus memburunya.

Cara Berkembang Biak Ikan Baung
Sebagaimana kebanyakan ikan lainnya, ikan baung mengalami enam fase kehidupan. Fase ikan baung berawal dari telur, larva, benih, konsumsi, calon induk, dan induk. Masa kematangan antara ikan baung jantan berbeda dengan ikan baung betina, ikan baung jantan lebih cepat matang dengan selisih waktu 2 bulan. Ikan baung jantan akan matang pada usia 10 bulan, sedangkan ikan baung betina matang pada usia 12 bulan. Musim berbiak ikan baung tidak mengenal musim. Oleh karena itu, ikan sepanjang tahun.

Perkembangbiakan dapat dilakukan secara alami ataupun buatan, namun perkembangbiakan secara alami masih sulit dilakukan daripada yang buatan. Kondisi yang baik agar telur ikan baung dapat menetas sesuai waktunya, yaitu 28 jam dengan suhu 24-28°C. Selanjutnya, telur akan menjadi larva dan larva akan menjadi benih yang kemudian dipelihara di kolam-kolam perairan serta di tempat pembesaran sampai menjadi konsumsi. Dari benih ke konsumsi memerlukan waktu 6 bulan dan dari konsumsi ke calon induk dibutuhkan akan berbiak waktu sekitar 3 bulan.

0 Response to "Morfologi dan Klasifikasi Ikan Baung Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel