Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Terkait Mengatur Kedatangan Kapal Perikanan
Perikananku ID - Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Terkait Mengatur Kedatangan Kapal Perikanan. Seorang syahbandar di pelabuhan perikanan memiliki tugas dan wewenang sebagai tanggungjawabnya, dimana dalam Permen KP No. 3 Tahun 2013 tentang Syahbandar di Pelabuhan Perikanan.
Dijelaskan bahwa pelaksanaan tugas dan wewenangnya seorang syahbandar di pelabuhan perikanan terkait mengatur kedatangan kapal perikanan yaitu sebagai barikut:
1. Syahbandar di pelabuhan perikanan mengatur kedatangan kapal perikanan berdasarkan pemberitahuan rencana kedatangan dari nakhoda atau pemilik kapal/penanggung jawab perusahaan.
2. Pemberitahuan rencana kedatangan kapal dari nakhoda atau pemilik kapal atau penanggung jawab perusahaan disampaikan paling lama 48 (empat puluh delapan) jam bagi kapal perikanan berbendera asing atau 2 (dua) jam bagi kapal perikanan berbendera Indonesia sebelum kapal perikanan memasuki pelabuhan perikanan.
3. Pemberitahuan rencana kedatangan dapat dilakukan secara langsung kepada Syahbandar di pelabuhan perikanan atau melalui radio komunikasi.
4. Berdasarkan pemberitahuan rencana kedatangan tersebut, Syahbandar di pelabuhan perikanan menyiapkan tempat tambat labuh.
5. Nakhoda kapal perikanan setelah bersandar/tiba di pelabuhan perikanan, menyerahkan dokumen kapal perikanan kepada Syahbandar di pelabuhan perikanan, yang meliputi:
a. SIPI atau SIKPI;
b. Surat penugasan pemantau kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan
untuk kapal yang diwajibkan menerima pemantau kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan;
c. Log Book penangkapan ikan bagi yang akan melakukan bongkar;
d. Surat Laik Operasi dari pelabuhan asal;
e. surat ukur dan/atau surat tanda kebangsaan kapal;
f. sertifikat kelaikan pengawakan nakhoda dan anak buah kapal (ABK);
g. sertifikat Kesempurnaan (Sea Worthiness) bagi kapal pengangkut ikan;
h. buku kesehatan;
i. SPB dari pelabuhan asal;
j. buku pelaut (seamen book) atau paspor untuk nakhoda dan ABK berkewarganegaraan asing;
k. Izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) untuk kapal yang mempekerjakan tenaga kerja asing;
l. perjanjian kerja laut atau daftar nakhoda dan ABK;
m. kemudahan khusus keimigrasian (DAHSUSKIM) untuk kapal yang mempekerjakan tenaga kerja asing; dan
n. sertifikat radio kapal.
Itulah Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Terkait Mengatur Kedatangan Kapal Perikanan
Dijelaskan bahwa pelaksanaan tugas dan wewenangnya seorang syahbandar di pelabuhan perikanan terkait mengatur kedatangan kapal perikanan yaitu sebagai barikut:
1. Syahbandar di pelabuhan perikanan mengatur kedatangan kapal perikanan berdasarkan pemberitahuan rencana kedatangan dari nakhoda atau pemilik kapal/penanggung jawab perusahaan.
2. Pemberitahuan rencana kedatangan kapal dari nakhoda atau pemilik kapal atau penanggung jawab perusahaan disampaikan paling lama 48 (empat puluh delapan) jam bagi kapal perikanan berbendera asing atau 2 (dua) jam bagi kapal perikanan berbendera Indonesia sebelum kapal perikanan memasuki pelabuhan perikanan.
3. Pemberitahuan rencana kedatangan dapat dilakukan secara langsung kepada Syahbandar di pelabuhan perikanan atau melalui radio komunikasi.
4. Berdasarkan pemberitahuan rencana kedatangan tersebut, Syahbandar di pelabuhan perikanan menyiapkan tempat tambat labuh.
5. Nakhoda kapal perikanan setelah bersandar/tiba di pelabuhan perikanan, menyerahkan dokumen kapal perikanan kepada Syahbandar di pelabuhan perikanan, yang meliputi:
a. SIPI atau SIKPI;
b. Surat penugasan pemantau kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan
untuk kapal yang diwajibkan menerima pemantau kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan;
c. Log Book penangkapan ikan bagi yang akan melakukan bongkar;
d. Surat Laik Operasi dari pelabuhan asal;
e. surat ukur dan/atau surat tanda kebangsaan kapal;
f. sertifikat kelaikan pengawakan nakhoda dan anak buah kapal (ABK);
g. sertifikat Kesempurnaan (Sea Worthiness) bagi kapal pengangkut ikan;
h. buku kesehatan;
i. SPB dari pelabuhan asal;
j. buku pelaut (seamen book) atau paspor untuk nakhoda dan ABK berkewarganegaraan asing;
k. Izin mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) untuk kapal yang mempekerjakan tenaga kerja asing;
l. perjanjian kerja laut atau daftar nakhoda dan ABK;
m. kemudahan khusus keimigrasian (DAHSUSKIM) untuk kapal yang mempekerjakan tenaga kerja asing; dan
n. sertifikat radio kapal.
Itulah Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Terkait Mengatur Kedatangan Kapal Perikanan
0 Response to "Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Syahbandar di Pelabuhan Perikanan Terkait Mengatur Kedatangan Kapal Perikanan"
Post a Comment